Depresi merupakan salah satu penyakit mental yang perlu mendapatkan perhatian karena bisa berujung pada kematian akibat bunuh diri. Menurut data World Health Organization (WHO) pada 2017, terdapat lebih dari 300 juta orang dari segala usia menderita depresi dari tahun 2005 hingga 2015.
Ketika seseorang menderita depresi, biasanya gejala yang menjadi perhatian adalah gejala psikologis seperti perubahan perilaku, kecenderungan menjauhkan diri dari lingkungan sekitar, kehilangan nafsu makan, hingga munculnya pikiran untuk mengakhiri hidup. Padahal, ada gejala depresi lain yang tak kalah penting yaitu gejala fisik.
Psikosomatik atau gejala fisik yang berkaitan dengan gangguan depresi dan kecemasan umumnya sering disalah artikan sebagai gejala penyakit lain. Membuat penanganan depresi semakin lambat karena pasien datang dari satu dokter ke dokter lainnya, dan bukan datang ke psikiater.
"Diagnosis depresi sering luput karena masalahnya ada banyak dan gejala yang ditimbulkan adalah gejala fisik. Dokter biasanya hanya fokus mengobati gejalanya saja, sedangkan kondisi yang memicu gejala tersebut, misalnya gangguan depresi, sering kali diabaikan," kata Spesialis Kedokteran Jiwa Andri.
Untuk mengetahui gejala psikosomatik pada pasien depresi dan cemas, Andri melakukan survey terhadap 1.433 responden di Rumah Sakit Omni Alam Sutera dengan cara mengisi Bradford Somatic Inventory. Responden yang terlibat adalah perempuan dan 42.97 persen responden berusia antara 21-30 tahun.
Berdasarkan survey tersebut, berikut adalah 10 gejala psikosomatik yang paling sering dialami oleh pasien depresi dan kecemasan:
1. Jantung berdegup kencang
Jantung berdebar secara tiba-tiba tak selalu memiliki kaitan dengan masalah jantung, bisa jadi hal ini malah merupakan gejala depresi yang Anda alami. Bedanya, pada kasus depresi jantung akan berdegup kencang hingga bikin lemas ketika Anda menghadapi situasi cemas.
2. Nyeri lambung
"Di ilmu kedokteran terdapat istilah poros lambung otak yang membuat masalah lambung dan otak saling berhubungan. Karena saat kita masih jadi embrio, otak dan lambung kita berada di satu poros," tutur Andri.
Itulah yang menjadi alasan mengapa saat kita mengalami stres biasanya lambung akan ikut menerima dampaknya, mulai dari gerakan peristaltik yang mengalami perubahan hingga asam lambung yang meningkat.
3. Kurang bertenaga
Sudah beristirahat dengan cukup, makan bergizi, namun tubuh terasa lemas untuk beraktivitas, bisa jadi ini adalah gejala dari depresi. Ini menjadi salah satu efek psikologis yang memengaruhi tubuh saat Anda mengalami masalah mental.
4. Nyeri di leher dan bahu
Biasanya leher atau bahu yang tegang akan dikaitkan dengan tubuh yang terlalu lelah beraktivitas. Namun, jika nyeri yang Anda rasakan berkelanjutan, mungkin ini adalah gejala stres dan cemas.
5. Sering merasa pusing atau sempoyongan
Hampir semua orang pernah merasa pusing, sehingga keluhan ini akan dengan mudah diabaikan atau dianggap sebagai akibat kekurangan gula atau darah rendah. Padahal, bisa jadi pusing yang Anda rasakan adalah salah satu gejala depresi apalagi jika pusing terjadi setiap hari.
6. Kelelahan walaupun sedang tidak bekerja
Kelelahan merupakan gejala yang umum ditemukan pada pasien depresi. Namun tak seperti kelelahan pada umumnya, kelelahan karena depresi bisa menyebabkan masalah lain seperti mengganggu konsentrasi hingga membuat mudah marah.
7. Kembung
"Gangguan pencernaan yang paling sering dikeluhkan ketika seseorang terkena depresi adalah perut kembung dan ada banyak gas di lambung" jelas Andri.
Untuk membedakan kembung yang memiliki kaitan dengan depresi atau hanya kembung biasa, Anda harus mengevaluasi diri sendiri terlebih dahulu kapan biasanya rasa mual atau kembung muncul. Jika hanya timbul di saat-saat yang membuat Anda stres, bisa jadi ini merupakan gejala depresi.
8. Nyeri di dada
Ketika nyeri dada melanda, beberapa penyakit biasanya akan terlintas di pikiran kita, mulai dari masalah jantung hingga paru-paru. Padahal, ini mungkin saja merupakan gejala depresi.
"Akhirnya Anda akan pergi berobat ke dokter umum atau spesialis penyakit dalam yang sebenarnya tidak bisa menyembuhkan keluhan Anda."
Umumnya, nyeri dada akibat depresi terjadi saat Anda memikirkan suatu masalah atau kejadian yang membuat trauma.
9. Gemetar atau bergoyang
Depresi dapat mempengaruhi fisik di luar kendali Anda, seperti badan yang bergetar secara tiba-tiba. Biasanya muncul di area jari atau kaki.
Hormon stres akan membanjiri tubuh Anda dan mempercepat detak jantung, meningkatkan tekanan darah, serta mengganggu pernapasan.
10. Ada suara berdengung di telinga atau kepala
Suara berdengung yang tiba-tiba muncul di telinga atau kepala merupakan kondisi yang normal terjadi, apalagi jika sedang berada di tempat yang bising.
"Tetapi jika hal ini sangat sering terjadi, mungkin ini adalah salah satu gejala depresi yang harus Anda waspadai," kata Andri.
Komentar