Presiden Jokowi menyatakan dirinya menyadari pihak yang kecewa lebih banyak setelah mengetahui hasil penyusunan menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Dia menuturkan pihaknya harus melihat pelbagai hal macam daerah, suku dan agama serta proporsi yang benar dari 300 nama yang masuk. Kabinet Indonesia Maju sendiri diisi oleh 34 orang.
"Yang kecewa berarti lebih dari 266 orang. Pasti kecewa. artinya yang kecewa pasti lebih banyak dari yang senang," kata dia dalam pidatonya dalam Musyawarah Besar Pemuda Pancasila di Jakarta, Sabtu (26/10).
Jokowi juga meminta maaf karena tak bisa mengakomodir semua orang dalam hal tersebut. Selain itu Jokowi juga membahas terkait targetnya membentuk kabinet Indonesia Maju. Ia kembali menyinggung target target di bidang perekonomian yang sebelumnya pernah ia sampaikan pada pidato pelantikannya di gedung MPR/DPR, Minggu (20/10) lalu.
Seperti target 5 besar ekonomi Indonesia di dunia pada 2045 hingga kenaikan pendapatan per kapita di Indonesia. Jokowi kemudian menyebut kabinet yang ia bentuk mengharuskan Indonesia memiliki cita-cita untuk maju dalam beberapa waktu ke depan.
"Kabinet yang saya bentuk untuk 2019-2024 saya namakan kabinet Indonesia maju. Indonesia harus menjadi negara maju," ucapnya.
Ia mengatakan pihaknya menitipkan kepada Pemuda Pancasila agar bisa terus menjaga persatuan demi menuju cita-cita tersebut.
"Oleh karena itu saya titip. Pemuda Pancasila saya yakin akan terus menjaga Pancasila, menjadi motor pengamalan Pancasila untuk menjadi jalan bagi pencapaian Indonesia yang maju, sejahtera," tutupnya.
Acara Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila dan perayaan HUT ke-60 Tahun Pemuda Pancasila akan dilaksanakan empat hari dari 25-28 Oktober di Hotel Sultan, Jakarta Pusat. Mubes akan dihadiri kurang lebih 1.500 pengurus wilayah dan cabang Pemuda Pancasila dari seluruh Indonesia. Acara dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 26 Oktober, dan ditutup oleh Wapres Ma'ruf Amin pada 28 Oktober 2019.