Selamat Hari Buku Sedunia! Konon, buku adalah jendela dunia. Lewat sebuah buku, berbagai kisah dan wawasan baru bisa Anda dapatkan.
Tapi, membaca buku tak cuma perkara menambah wawasan. Lebih dari itu, membaca buku setiap hari memberikan manfaatnya untuk menjaga fungsi otak. Manfaat itu bahkan diklaim bisa bertahan seumur hidup.
Jadi, kapan terakhir kali Anda membaca buku? Jika sudah terlalu lama meninggalkannya, maka Anda kehilangan sederet manfaat yang diberikan dari kebiasaan membaca buku.
Melansir Healthline, berikut manfaat membaca buku setiap hari.
1. Memperkuat otak
Bukan rahasia lagi, kegiatan membaca buku dapat membantu memperkuat otak. Hal tersebut telah dibuktikan dalam sejumlah penelitian.
Para peneliti menyebut, kegiatan membaca buku melibatkan jaringan sirkuit dan sinyal yang kompleks dalam otak. Saat kemampuan membaca buku Anda bertambah, jaringan-jaringan itu akan menjadi lebih kuat dengan sendirinya.
2. Meningkatkan kemampuan berempati
Sejumlah penelitian menemukan, orang yang gemar membaca buku fiksi sastra punya kemampuan yang tinggi untuk berempati dan memahami perasaan orang lain.
Para peneliti menyebut, empati menjadi keterampilan penting bagi seseorang untuk membangun dan memelihara hubungan sosial.
3. Menambah kemampuan berbahasa
Buku selalu diisi oleh ribuan kosakata yang tumpah ruah di sana. Kehadiran ribuan kosakata itu membuat kebiasaan membaca buku secara bertahap mampu mengembangkan kemampuan seseorang dalam berbahasa.
Penting untuk dicatat, kemampuan untuk berbahasa menjadi salah satu faktor penting dalam kehidupan. Sebuah jajak pendapat menemukan, 69 persen perusahaan akan mempekerjakan karyawan dengan keterampilan berbahasa yang mumpuni. Membaca buku menjadi cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Anda.
4. Mencegah penurunan fungsi kognitif
Beberapa studi mempelajari hubungan antara kebiasaan membaca buku dan penurunan fungsi kognitif pada orang lanjut usia. Hasilnya, fungsi kognitif pada lansia yang rajin membaca buku cenderung meningkat.
Kendati diyakini dapat meningkatkan fungsi kognitif, namun belum ada bukti yang meyakini bahwa membaca buku dapat mencegah penyakit seperti Alzheimer.
5. Mengurangi stres
Baca lah buku untuk mengurangi stres yang dirasa. Sekelompok peneliti pernah mengamati efek yoga, humor, dan kegiatan membaca buku pada tingkat stres seseorang. Hasilnya, 30 menit membaca buku dapat menurunkan tekanan darah, detak jantung, dan perasaan tertekan. Manfaat ini sama efektifnya dengan yoga atau mendengarkan cerita jenaka.
6. Meningkatkan kualitas tidur
Sejumlah dokter menyarankan untuk menjadikan kegiatan membaca buku sebagai rutinitas sebelum tidur secara teratur. Cara ini membuat tidur menjadi lebih baik.
Untuk hasil terbaik, pilih bacaan buku fisik alih-alih buku digital. Cahaya yang dipancarkan perangkat dapat membuat Anda tetap terjaga.
7. Meringankan gejala depresi
Orang dengan depresi sering merasa terisolasi dan terasing dari orang lain. Perasaan itu sangat sulit untuk diatasi.
Membaca kisah fiksi dapat membuat Anda sementara waktu melarikan diri dari dunia dan tenggelam dalam pengalaman imajiner para tokoh. Hal ini dengan sendirinya dapat membantu meringankan gejala depresi.
Tapi, membaca buku tak cuma perkara menambah wawasan. Lebih dari itu, membaca buku setiap hari memberikan manfaatnya untuk menjaga fungsi otak. Manfaat itu bahkan diklaim bisa bertahan seumur hidup.
Jadi, kapan terakhir kali Anda membaca buku? Jika sudah terlalu lama meninggalkannya, maka Anda kehilangan sederet manfaat yang diberikan dari kebiasaan membaca buku.
Melansir Healthline, berikut manfaat membaca buku setiap hari.
1. Memperkuat otak
Bukan rahasia lagi, kegiatan membaca buku dapat membantu memperkuat otak. Hal tersebut telah dibuktikan dalam sejumlah penelitian.
Para peneliti menyebut, kegiatan membaca buku melibatkan jaringan sirkuit dan sinyal yang kompleks dalam otak. Saat kemampuan membaca buku Anda bertambah, jaringan-jaringan itu akan menjadi lebih kuat dengan sendirinya.
2. Meningkatkan kemampuan berempati
Sejumlah penelitian menemukan, orang yang gemar membaca buku fiksi sastra punya kemampuan yang tinggi untuk berempati dan memahami perasaan orang lain.
Para peneliti menyebut, empati menjadi keterampilan penting bagi seseorang untuk membangun dan memelihara hubungan sosial.
3. Menambah kemampuan berbahasa
Buku selalu diisi oleh ribuan kosakata yang tumpah ruah di sana. Kehadiran ribuan kosakata itu membuat kebiasaan membaca buku secara bertahap mampu mengembangkan kemampuan seseorang dalam berbahasa.
Penting untuk dicatat, kemampuan untuk berbahasa menjadi salah satu faktor penting dalam kehidupan. Sebuah jajak pendapat menemukan, 69 persen perusahaan akan mempekerjakan karyawan dengan keterampilan berbahasa yang mumpuni. Membaca buku menjadi cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Anda.
4. Mencegah penurunan fungsi kognitif
Beberapa studi mempelajari hubungan antara kebiasaan membaca buku dan penurunan fungsi kognitif pada orang lanjut usia. Hasilnya, fungsi kognitif pada lansia yang rajin membaca buku cenderung meningkat.
Kendati diyakini dapat meningkatkan fungsi kognitif, namun belum ada bukti yang meyakini bahwa membaca buku dapat mencegah penyakit seperti Alzheimer.
5. Mengurangi stres
Baca lah buku untuk mengurangi stres yang dirasa. Sekelompok peneliti pernah mengamati efek yoga, humor, dan kegiatan membaca buku pada tingkat stres seseorang. Hasilnya, 30 menit membaca buku dapat menurunkan tekanan darah, detak jantung, dan perasaan tertekan. Manfaat ini sama efektifnya dengan yoga atau mendengarkan cerita jenaka.
6. Meningkatkan kualitas tidur
Sejumlah dokter menyarankan untuk menjadikan kegiatan membaca buku sebagai rutinitas sebelum tidur secara teratur. Cara ini membuat tidur menjadi lebih baik.
Untuk hasil terbaik, pilih bacaan buku fisik alih-alih buku digital. Cahaya yang dipancarkan perangkat dapat membuat Anda tetap terjaga.
7. Meringankan gejala depresi
Orang dengan depresi sering merasa terisolasi dan terasing dari orang lain. Perasaan itu sangat sulit untuk diatasi.
Membaca kisah fiksi dapat membuat Anda sementara waktu melarikan diri dari dunia dan tenggelam dalam pengalaman imajiner para tokoh. Hal ini dengan sendirinya dapat membantu meringankan gejala depresi.
Komentar