Kunyit atau Curcuma longa banyak tumbuh di wilayah India dan negara-negara Asia Tenggara. Kunyit mengandung senyawa aktif berwarna kuning yakni curcumin, yang biasa dijadikan pewarna makanan dan bumbu pada masakan.
Selain sebagai bumbu masakan, curcumin menjadikan kunyit sebagai rempah-rempah yang memiliki banyak khasiat. Manfaat kunyit untuk kesehatan sudah sejak dulu digunakan nenek moyang sebagai pengobatan.
Tak heran, kunyit banyak digunakan sebagai bahan baku jamu atau obat tradisional untuk berbagai penyakit.
Kandungan aktif curcumin itu merupakan antioksidan alami dan zat antiinflamasi yang membantu meningkatkan resistensi sel terhadap kerusakan, infeksi, peradangan; memperlambat proses penuaan; bahkan mencegah beberapa penyakit degeneratif.
Berikut manfaat kunyit untuk kesehatan dan obat berbagai penyakit, dirangkum dari berbagai sumber.
1. Menyembuhkan arthritis atau nyeri sendi
Salah satu klaim penyembuhan kunyit adalah kandungan antiinflamasinya. Dalam dosis yang tepat, curcumin bisa lebih efektif ketimbang obat pereda radang seperti ibuprofen dan aspirin.
Penyakit peradangan kronis yang dapat diobati dengan kunyit antara lain radang usus dan arthritis seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
Penderita osteoarthritis yang mengonsumsi curcumin dengan dosis 1.000 mg per hari akan lebih cepat membaik dan rasa kaku berkurang. Hal yang sama juga dirasakan oleh penderita rheumatoid arthritis kronis.
Penyakit ini menyerang sendi namun bisa menyebar ke area lain seperti mata, paru-paru, kulit, jantung, dan pembuluh darah.
Dengan mengonsumsi 500 mg curcumin dan 50 mg sodium diklofenak selama 8 minggu akan dirasakan peningkatan kondisi sendi yakni terasa lebih lentur dan bengkak berkurang.
2. Mencegah penyakit jantung
Studi menunjukkan bahwa curcumin dapat meningkatkan fungsi endothelial atau kesehatan lapisan membran dalam jantung dan pembuluh darah. Membran tipis ini berperan untuk mengatur tekanan darah. Menurunnya fungsi endothelial berhubungan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung.
Curcumin bisa melindungi melawan menurunnya fungsi organ akibat proses penuaan sehingga bisa mencegah risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.
Namun masih dibutuhkan lebih lanjut mengenai efektivitas dan keamanan mengonsumsi kunyit jangka panjang sebagai alternatif pengobatan penderita penyakit jantung.
3. Mencegah kanker
Curcumin dapat mencegah dan bahkan dianggap bisa mengobati berbagai jenis kanker seperti usus besar, pankreas, prostat, payudara, dan perut. Senyawa antiinflamasi yang terkandung dalam curcumin dapat menekan pertumbuhan tumor dan kanker.
Curcumin dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari penyakit yang merusak sel akibat radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif. Para peneliti telah melakukan banyak percobaan pada potensi kunyit sebagai pengobatan komplementer pada pasien kanker.
Mereka juga menemukan bahwa curcumin secara selektif dapat menargetkan sel-sel kanker dan menghambat kemunculan dan pertumbuhan tumor. Kunyit juga membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit akibat kemoterapi.
4. Membantu mengendalikan diabetes
Melansir everydayhealth, curcumin mampu menurunkan kadar glukosa yang dipercaya bisa mencegah diabetes tipe 1 dan 2. Hal tersebut berkat kandungan antiinflamasi dan antioksidan yang menekan kadar insulin serta menstabilkan gula darah dan lemak darah (hiperlipidemia). Hiperlipidemia berkolerasi dengan tingginya kolesterol jahat atau LDL.
Bahkan, sebuah studi menunjukkan bahwa curcumin 400 kali lebih kuat daripada obat diabetes seperti metformin, dengan mengaktifkan enzim yang menghambat proses degeneratif di tubuh atau enzim AMPK. Aktivasi AMPK inilah yang dianggap oleh para peneliti sebagai terapi pengobatan untuk diabetes tipe 2.
5. Mencegah Alzheimer
Kunyit bisa meningkatkan kesehatan otak dengan melawan penyakit degeneratif seperti demensia dan Alzheimer. Meski hingga kini belum ditemukan obat untuk Alzheimer, namun kunyit setidaknya bisa membantu mencegah seseorang terkena penyakit tersebut.
Gangguan fungsi otak seperti Alzheimer berhubungan dengan peradangan dan kerusakan oksidatif yang menimbulkan penumpukan plak pada otak. Sementara curcumin dalam dosis yang tepat mampu membersihkan plak.
6. Mengobati depresi
Depresi merupakan kondisi medis yang menyebabkan perasaan sedih atau hilangnya minat untuk melakukan aktivitas tertentu. Tentu kondisi ini dapat mengganggu penderitanya. Untungnya, depresi dapat diobati. Dalam sebuah penelitian, curcumin pada kunyit terbukti sama efektifnya dengan obat antidepresan seperti Prozac.
Hal tersebut juga didukung dengan pengujian lab yang menunjukkan bahwa kunyit dapat memengaruhi keseimbangan neurotransmitter di otak. Curcumin memiliki efek antidepresan dan ansiolitik yang mampu memodulasi kadar serotonin dan dopamin. Untuk mendapatkan khasiat antidepresan dari kunyit, cobalah konsumsi 1.000 mg kunyit selama setidaknya 6 minggu.
7. Meningkatkan kesehatan kulit
Kandungan antiinflamasi, antibakteri, dan antioksidan bisa menjadi obat untuk berbagai penyakit kulit seperti jerawat, eksim atau atopik dermatitis, dan psoriasis. Berdasarkan Macedonian Journal of Medical Sciences, kunyit adalah pengobatan yang aman dan efektif untuk psoriasis.
Para peneliti juga mengonfirmasi bahwa curcumin mengurangi stres oksidatif pada kulit yang bermasalah. Kunyit juga meningkatkan sintesis kolagen dan mempercepat perbaikan jaringan kulit, memperkecil pori-pori, mengurangi dan mencegah jerawat, bahkan membuat wajah lebih bercahaya apabila digunakan sebagai masker.
Tetapi perlu diingat bahwa kunyit dapat menyebabkan reaksi alergi bagi kulit. Untuk itu, sebelum mengaplikasikannya ke wajah, lakukan tes dengan mengoleskan sedikit kunyit ke lengan kemudian tunggu selama 24 hingga 48 jam untuk melihat reaksi alergi.
8. Mengurangi sakit punggung
Radang adalah kondisi ketika imun tubuh merespons rasa sakit atau iritasi yang biasanya ditandai dengan gejala bengkak, kemerahan, dan nyeri atau ngilu. Meskipun merupakan reaksi yang wajar, namun bengkak bisa mengarah pada masalah kesehatan yang serius.
Sakit punggung kronis merupakan masalah peradangan tulang belakang. Meskipun kunyit bukan obat langsung untuk mengobati kondisi ini, kunyit berpotensi meredakan sakit punggung bagian atas dan bawah dengan menargetkan peradangan dan mengurangi kerusakan akibat radikal bebas.
9. Mengencerkan darah
Ketika tubuh normal, sel darah trombosit akan cepat menggumpal dan menyumbat area yang terluka. Namun ada kondisi kesehatan tertentu yang membutuhkan pengencer darah untuk mencegah penyumbatan. Curcumin berpotensi bekerja sebagai antikoagulan (pengencer darah) dalam kondisi tertentu.
Sebuah penelitian pada 2012 menunjukkan bahwa mengonsumsi kunyit misalnya dalam bentuk suplemen, jamu, atau mengolahnya menjadi makanan kari sekalipun dapat membantu mencegah penggumpalan darah.
Penggumpalan atau pembekuan darah bisa mengancam nyawa karena bisa menyumbat di paru-paru, otak, dan sebagainya sehingga menghambat asupan darah ke organ vital lain.
10. Mengurangi risiko kambuhnya alergi dan asma
Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru mengidentifikasi zat asing sebagai bahaya, kemudian tubuh bereaksi berlebihan. Kandungan antiinflamasi kunyit dapat mengurangi kemungkinan kambuhnya asma karena membantu mengurangi obstruksi atau tersumbatnya jalan napas dan bisa menjadi pengobatan alternatif untuk asma.
Selain itu, penelitian menunjukkan curcumin membantu melawan banyak gejala yang berhubungan dengan alergi seperti bersin, hidung tersumbat, pilek, dan demam.
Mendetoksifikasi hati
Detoksifikasi atau detoks berfungsi untuk menghilangkan racun dari darah dan melancarkan metabolisme untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Hati merupakan sistem penyaringan sentral tubuh. Hati yang sehat sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental yang optimal.
Beberapa studi menunjukkan kemampuan curcumin untuk membatasi kerusakan pada hati dari zat-zat berbahaya. Kunyit juga merangsang produksi empedu dan membantu menghilangkan racun atau zat berbahaya yang tidak diinginkan dari tubuh.
Detoksifikasi mengeluarkan dan menghilangkan racun yang tidak dibutuhkan oleh tubuh sehingga kita dapat terlindung dari penyakit dan menambah daya tahan tubuh.
Detoksifikasi juga berarti membersihkan darah dengan cara menghilangkan kotoran dari darah di hati, tempat racun diproses. Curcumin dapat membantu hati untuk mendetoksifikasi tubuh dan mengurangi beberapa efek dari karsinogen berbahaya.
11. Mengurangi migrain
Sakit kepala dan migrain seringkali sulit ditangani. Rasa sakit luar biasa dapat timbul karena banyak faktor termasuk stres, kelelahan, kurang tidur, peradangan, postur tubuh yang buruk, ketegangan leher, dan lainnya.
Migrain disebabkan oleh peradangan pembuluh darah di luar otak yang menyebabkan rasa sakit berdenyut-denyut di kepala. Karenanya, kunyit mampu mengurangi rasa sakit akibat migrain dan menghambat stres oksidatif dalam tubuh berkat kandungan antiinflamasi.
Itulah manfaat kunyit bagi kesehatan dan obat berbagai penyakit. Kunyit, baik dalam bentuk akar segar maupun bubuk, menunjukkan keefektifannya dalam memberikan khasiat yang signifikan. Namun perlu diingat mengonsumsi berlebihan tidaklah baik. Perhatikan batasan asupan per harinya, terutama bagi ibu hamil.
Terlalu banyak mengonsumsi kunyit dalam tubuh dapat memberikan efek samping seperti refluks, tekanan darah rendah, meningkatkan risiko pendarahan, mengurangi kemampuan tubuh menyerap zat besi, dan meningkatkan risiko penyakit kantong empedu.
Selain itu, jika Anda sedang menjalani pengobatan sebaiknya konsultasikan dulu kepada dokter untuk memastikan kandungan dalam kunyit yang dikonsumsi tidak bertentangan atau kontraindikasi dengan obat yang tengah dikonsumsi.
Selain sebagai bumbu masakan, curcumin menjadikan kunyit sebagai rempah-rempah yang memiliki banyak khasiat. Manfaat kunyit untuk kesehatan sudah sejak dulu digunakan nenek moyang sebagai pengobatan.
Tak heran, kunyit banyak digunakan sebagai bahan baku jamu atau obat tradisional untuk berbagai penyakit.
Kandungan aktif curcumin itu merupakan antioksidan alami dan zat antiinflamasi yang membantu meningkatkan resistensi sel terhadap kerusakan, infeksi, peradangan; memperlambat proses penuaan; bahkan mencegah beberapa penyakit degeneratif.
Berikut manfaat kunyit untuk kesehatan dan obat berbagai penyakit, dirangkum dari berbagai sumber.
1. Menyembuhkan arthritis atau nyeri sendi
Salah satu klaim penyembuhan kunyit adalah kandungan antiinflamasinya. Dalam dosis yang tepat, curcumin bisa lebih efektif ketimbang obat pereda radang seperti ibuprofen dan aspirin.
Penyakit peradangan kronis yang dapat diobati dengan kunyit antara lain radang usus dan arthritis seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
Penderita osteoarthritis yang mengonsumsi curcumin dengan dosis 1.000 mg per hari akan lebih cepat membaik dan rasa kaku berkurang. Hal yang sama juga dirasakan oleh penderita rheumatoid arthritis kronis.
Penyakit ini menyerang sendi namun bisa menyebar ke area lain seperti mata, paru-paru, kulit, jantung, dan pembuluh darah.
Dengan mengonsumsi 500 mg curcumin dan 50 mg sodium diklofenak selama 8 minggu akan dirasakan peningkatan kondisi sendi yakni terasa lebih lentur dan bengkak berkurang.
2. Mencegah penyakit jantung
Studi menunjukkan bahwa curcumin dapat meningkatkan fungsi endothelial atau kesehatan lapisan membran dalam jantung dan pembuluh darah. Membran tipis ini berperan untuk mengatur tekanan darah. Menurunnya fungsi endothelial berhubungan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung.
Curcumin bisa melindungi melawan menurunnya fungsi organ akibat proses penuaan sehingga bisa mencegah risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.
Namun masih dibutuhkan lebih lanjut mengenai efektivitas dan keamanan mengonsumsi kunyit jangka panjang sebagai alternatif pengobatan penderita penyakit jantung.
3. Mencegah kanker
Curcumin dapat mencegah dan bahkan dianggap bisa mengobati berbagai jenis kanker seperti usus besar, pankreas, prostat, payudara, dan perut. Senyawa antiinflamasi yang terkandung dalam curcumin dapat menekan pertumbuhan tumor dan kanker.
Curcumin dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari penyakit yang merusak sel akibat radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif. Para peneliti telah melakukan banyak percobaan pada potensi kunyit sebagai pengobatan komplementer pada pasien kanker.
Mereka juga menemukan bahwa curcumin secara selektif dapat menargetkan sel-sel kanker dan menghambat kemunculan dan pertumbuhan tumor. Kunyit juga membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit akibat kemoterapi.
4. Membantu mengendalikan diabetes
Melansir everydayhealth, curcumin mampu menurunkan kadar glukosa yang dipercaya bisa mencegah diabetes tipe 1 dan 2. Hal tersebut berkat kandungan antiinflamasi dan antioksidan yang menekan kadar insulin serta menstabilkan gula darah dan lemak darah (hiperlipidemia). Hiperlipidemia berkolerasi dengan tingginya kolesterol jahat atau LDL.
Bahkan, sebuah studi menunjukkan bahwa curcumin 400 kali lebih kuat daripada obat diabetes seperti metformin, dengan mengaktifkan enzim yang menghambat proses degeneratif di tubuh atau enzim AMPK. Aktivasi AMPK inilah yang dianggap oleh para peneliti sebagai terapi pengobatan untuk diabetes tipe 2.
5. Mencegah Alzheimer
Kunyit bisa meningkatkan kesehatan otak dengan melawan penyakit degeneratif seperti demensia dan Alzheimer. Meski hingga kini belum ditemukan obat untuk Alzheimer, namun kunyit setidaknya bisa membantu mencegah seseorang terkena penyakit tersebut.
Gangguan fungsi otak seperti Alzheimer berhubungan dengan peradangan dan kerusakan oksidatif yang menimbulkan penumpukan plak pada otak. Sementara curcumin dalam dosis yang tepat mampu membersihkan plak.
6. Mengobati depresi
Depresi merupakan kondisi medis yang menyebabkan perasaan sedih atau hilangnya minat untuk melakukan aktivitas tertentu. Tentu kondisi ini dapat mengganggu penderitanya. Untungnya, depresi dapat diobati. Dalam sebuah penelitian, curcumin pada kunyit terbukti sama efektifnya dengan obat antidepresan seperti Prozac.
Hal tersebut juga didukung dengan pengujian lab yang menunjukkan bahwa kunyit dapat memengaruhi keseimbangan neurotransmitter di otak. Curcumin memiliki efek antidepresan dan ansiolitik yang mampu memodulasi kadar serotonin dan dopamin. Untuk mendapatkan khasiat antidepresan dari kunyit, cobalah konsumsi 1.000 mg kunyit selama setidaknya 6 minggu.
7. Meningkatkan kesehatan kulit
Kandungan antiinflamasi, antibakteri, dan antioksidan bisa menjadi obat untuk berbagai penyakit kulit seperti jerawat, eksim atau atopik dermatitis, dan psoriasis. Berdasarkan Macedonian Journal of Medical Sciences, kunyit adalah pengobatan yang aman dan efektif untuk psoriasis.
Para peneliti juga mengonfirmasi bahwa curcumin mengurangi stres oksidatif pada kulit yang bermasalah. Kunyit juga meningkatkan sintesis kolagen dan mempercepat perbaikan jaringan kulit, memperkecil pori-pori, mengurangi dan mencegah jerawat, bahkan membuat wajah lebih bercahaya apabila digunakan sebagai masker.
Tetapi perlu diingat bahwa kunyit dapat menyebabkan reaksi alergi bagi kulit. Untuk itu, sebelum mengaplikasikannya ke wajah, lakukan tes dengan mengoleskan sedikit kunyit ke lengan kemudian tunggu selama 24 hingga 48 jam untuk melihat reaksi alergi.
8. Mengurangi sakit punggung
Radang adalah kondisi ketika imun tubuh merespons rasa sakit atau iritasi yang biasanya ditandai dengan gejala bengkak, kemerahan, dan nyeri atau ngilu. Meskipun merupakan reaksi yang wajar, namun bengkak bisa mengarah pada masalah kesehatan yang serius.
Sakit punggung kronis merupakan masalah peradangan tulang belakang. Meskipun kunyit bukan obat langsung untuk mengobati kondisi ini, kunyit berpotensi meredakan sakit punggung bagian atas dan bawah dengan menargetkan peradangan dan mengurangi kerusakan akibat radikal bebas.
9. Mengencerkan darah
Ketika tubuh normal, sel darah trombosit akan cepat menggumpal dan menyumbat area yang terluka. Namun ada kondisi kesehatan tertentu yang membutuhkan pengencer darah untuk mencegah penyumbatan. Curcumin berpotensi bekerja sebagai antikoagulan (pengencer darah) dalam kondisi tertentu.
Sebuah penelitian pada 2012 menunjukkan bahwa mengonsumsi kunyit misalnya dalam bentuk suplemen, jamu, atau mengolahnya menjadi makanan kari sekalipun dapat membantu mencegah penggumpalan darah.
Penggumpalan atau pembekuan darah bisa mengancam nyawa karena bisa menyumbat di paru-paru, otak, dan sebagainya sehingga menghambat asupan darah ke organ vital lain.
10. Mengurangi risiko kambuhnya alergi dan asma
Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru mengidentifikasi zat asing sebagai bahaya, kemudian tubuh bereaksi berlebihan. Kandungan antiinflamasi kunyit dapat mengurangi kemungkinan kambuhnya asma karena membantu mengurangi obstruksi atau tersumbatnya jalan napas dan bisa menjadi pengobatan alternatif untuk asma.
Selain itu, penelitian menunjukkan curcumin membantu melawan banyak gejala yang berhubungan dengan alergi seperti bersin, hidung tersumbat, pilek, dan demam.
Mendetoksifikasi hati
Detoksifikasi atau detoks berfungsi untuk menghilangkan racun dari darah dan melancarkan metabolisme untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Hati merupakan sistem penyaringan sentral tubuh. Hati yang sehat sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental yang optimal.
Beberapa studi menunjukkan kemampuan curcumin untuk membatasi kerusakan pada hati dari zat-zat berbahaya. Kunyit juga merangsang produksi empedu dan membantu menghilangkan racun atau zat berbahaya yang tidak diinginkan dari tubuh.
Detoksifikasi mengeluarkan dan menghilangkan racun yang tidak dibutuhkan oleh tubuh sehingga kita dapat terlindung dari penyakit dan menambah daya tahan tubuh.
Detoksifikasi juga berarti membersihkan darah dengan cara menghilangkan kotoran dari darah di hati, tempat racun diproses. Curcumin dapat membantu hati untuk mendetoksifikasi tubuh dan mengurangi beberapa efek dari karsinogen berbahaya.
11. Mengurangi migrain
Sakit kepala dan migrain seringkali sulit ditangani. Rasa sakit luar biasa dapat timbul karena banyak faktor termasuk stres, kelelahan, kurang tidur, peradangan, postur tubuh yang buruk, ketegangan leher, dan lainnya.
Migrain disebabkan oleh peradangan pembuluh darah di luar otak yang menyebabkan rasa sakit berdenyut-denyut di kepala. Karenanya, kunyit mampu mengurangi rasa sakit akibat migrain dan menghambat stres oksidatif dalam tubuh berkat kandungan antiinflamasi.
Itulah manfaat kunyit bagi kesehatan dan obat berbagai penyakit. Kunyit, baik dalam bentuk akar segar maupun bubuk, menunjukkan keefektifannya dalam memberikan khasiat yang signifikan. Namun perlu diingat mengonsumsi berlebihan tidaklah baik. Perhatikan batasan asupan per harinya, terutama bagi ibu hamil.
Terlalu banyak mengonsumsi kunyit dalam tubuh dapat memberikan efek samping seperti refluks, tekanan darah rendah, meningkatkan risiko pendarahan, mengurangi kemampuan tubuh menyerap zat besi, dan meningkatkan risiko penyakit kantong empedu.
Selain itu, jika Anda sedang menjalani pengobatan sebaiknya konsultasikan dulu kepada dokter untuk memastikan kandungan dalam kunyit yang dikonsumsi tidak bertentangan atau kontraindikasi dengan obat yang tengah dikonsumsi.
Komentar