Konglomerat Properti Ciputra Meninggal Dunia


Pengusaha properti, Ciputra, meninggal di Singapura, Rabu (27/11).

Berdasarkan informasi yang diterima CNNIndonesia.com, pengusaha pendiri Ciputra Group itu meninggal pada pukul 01.05 waktu setempat. Kabar meninggalnya Ciputra dibenarkan Direktur Ciputra Development Tulus Santoso.

"Ya benar," ujar Tulus dalam pesan singkatnya, Rabu (27/11).

Ciputra yang lahir di Parigi, Sulawesi Tengah pada 1931 itu adalah seorang arsitek yang kemudian dikenal sebagai pendiri pengusaha properti terkemuka di Indonesia.

Belum ada informasi terkait tempat pemakaman serta pemulangan jenazah Ciputra ke Jakarta.

Jenazah Ciputra akan disemayamkan di rumah duka keluarga di Jalan Bukit Golf Utama PA 1-2, Jakarta Selatan.

Pendiri Ciputra Group itu meninggal dunia di Rumah Sakit Gleneagles Singapura, pada pukul 01.05 waktu setempat, Rabu (27/11).

Iklan berita duka menyebut Ciputra akan dikebumikan di pemakaman keluarga.

Sebelumnya, Direktur Ciputra Development Tulus Santoso membenarkan bahwa Ciputra meninggal dunia. "Ya benar," ujarnya dalam pesan singkat.

Ciputra merupakan komisaris utama PT Ciputra Development Tbk sekaligus pendiri Grup Ciputra. Ia mendirikan perusahaan properti bersama keluarga tersebut pada 1981 silam.

Sebelum menjadi pengusaha, Ciputra meniti karirnya di perusahaan BUMD DKI Jakarta, Jaya Group. Dari sana ia membangun Taman Impian Jaya Ancol sebagai taman rekreasi.

Kemudian, bersama rekan-rekannya, ia mendirikan Metropolitan Group. Tiga usaha yang dipegangnya itu terkena pukulan krisis ekonomi pada 1997, sebelum Ciputra bangkit dan ekspansi usaha lebih luas.

Sampai akhirnya Forbes mendapuk Ciputra sebagai orang terkaya ke-27 di Indonesia. Kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai US$1,3 miliar atau Rp18,2 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar AS).

Sepanjang karier dan bisnisnya, Ciputra dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang properti atau real estate. Bahkan, Forbes mendapuk Ciputra sebagai orang terkaya ke-27 di Indonesia. Kekayaan bersihnya diperkirakan menyentuh US$1,3 miliar setara Rp18,2 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar AS).

Namun, sebelum membesarkan nama Ciputra Group, ia sempat mengawali karier di Jaya Group, perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI. Ia membesarkan Jaya Group hingga usia sepuh, yaitu 65 tahun.

Ciputra lah tokoh dibalik pembangunan Ancol sebagai taman rekreasi. Ide mendirikan taman rekreasi itu disampaikan Ciputra kepada Gubernur DKI kala itu, Ali Sadikin. Ia dinilai sebagai seorang visioner yang mampu melihat potensi kawasan.

"Jadikan Ancol setaraf dengan Disneyland-nya Amerika," tutur Ali Sadikin kepada Ciputra dalam Ciputra Quantum Leap, dikutip dari historia.id.

Pada kenyataannya, saat pembangunan Dunia Fantasi, Ancol tak meniru Disneyland. "Ancol justru mengembangkan fantasi dan kreasinya sendiri ala Indonesia," katanya.

Hingga kepemimpinan Ciputra di Jaya Group berakhir, Ciputra membangun Metropolitan Group bersama rekan-rekannya. Ia dan rekan-rekannya membangun perumahan mewah Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai.

Masih tak puas, Ciputra pun lanjut mendirikan grup perusahaan keluarga, sebelum terkena pukulan krisis ekonomi pada 1997 silam. Usaha yang dipimpinnya terseok-seok. Tidak cuma itu, dua unit usaha jasa keuangan Ciputra, yaitu Bank Ciputra dan Asuransi Jiwa Ciputra Allstate yang didirikannya pun ditutup pemerintah.

Tapi, Ciputra berhasil membangkitkan usahanya. Ia kembali mengibarkan bendera bisnis Ciputra Group, yang ekspansinya terdengar sampai ke luar Indonesia. Lewat Ciputra Group, banyak proyek pembangunan properti dibangun.

Komentar