Hal Ini Dilarang Untuk Diucapkan Ketika Anak Nakal

Ada saja tingkah polah anak yang menuai gelak tawa orang dewasa di sekitarnya. Namun tak jarang pula yang menuai amarah. Orang tua seolah mendapat ujian untuk mendisiplinkan anak saat mereka melakukan hal yang tidak semestinya.

Saat anak bandel, orang tua seringkali sulit menahan amarah. Sebelum mengungkapkan kemarahan lewat kata-kata, orang tua sebaiknya memperhatikan hal-hal yang jangan sampai keluar dari mulut.

1. 'Nakal ya!'

Orang tua umumnya melontarkan kata 'nakal' terhadap anak. Omelan ini biasanya diungkapkan dalam situasi apapun sehingga kata 'nakal' menunjukkan orang tua tidak menyukai hal apapun tentang anak, tak hanya tingkah lakunya yang tidak baik.

Akan lebih baik jika Anda mengatakan 'Kamu biasanya tenang, baik, Ibu kaget kamu begini.'

2. 'Ibu enggak sayang kamu'

Kasih sayang orang tua ke anak selayaknya tanpa syarat. Jika anak tahu akan hal ini, dia akan menjadikan rumah dan orang tua adalah tempat teraman untuknya.

Anak bisa merasa tidak aman dan cemas jika dia berpikir ada kemungkinan bahwa cinta orang tua untuk dia bisa hilang dengan mudah.

Sebaiknya katakan, 'Ayah dan Ibu sayang banget sama kamu Nak, tapi Ayah dan Ibu marah karena kamu melakukan itu.'

Anak akan belajar bahwa orang tua sayang dan kecewa serta marah  dalam satu waktu. Anak yang merasa aman, disayang biasanya merespons positif saat orang tua mencoba membuatnya disiplin.

3. 'Kalau begitu lagi, nanti dibawa sama orang gila yang di sana'

Sering mendengar atau bahkan mengucapkan kalimat ini saat marah ke anak? Mungkin tidak sama persis, tetapi orang tua kerap melayangkan ancaman agar anak berhenti melakukan sesuatu. Namun ancaman hanya berakhir jadi ancaman semata jika orang tua tidak bisa mewujudkannya. Lama-lama, anak bakal tahu ancaman kosong orang tua ini.

Daripada mengancam anak, ada baiknya untuk memilih kalimat lain. Sebaiknya katakan,'Jika dilakukan lagi, Ibu enggak izinin kamu nonton kartun Minggu besok.'

Perlakuan yang lebih nyata dan jelas bisa diwujudkan membuat anak belajar dan sadar akan kesalahannya.

4. 'Kenapa enggak bisa kayak kakakmu?'

Memiliki anak lebih dari satu kerap jadi tantangan buat orang tua. Rasanya kasih sayang sudah diupayakan sama rata tetapi tetap ada hal yang terlewat. Orang tua yang ingin mendisiplinkan anak, secara tidak langsung malah membandingkan dengan saudaranya.

Jangan pernah membandingkan anak, karena semua anak punya keistimewaannya sendiri. Selain itu jangan melakukannya jika tak ingin anak jadi pribadi yang minder atau bahkan tinggi hati. Sebaiknya katakan,' Kita bisa nih seneng-seneng bareng kalau adik enggak teriak-teriak begitu.'

Beri anak alasan positif sehingga mau mengubah kelakuannya. Anak akan sadar bahwa tingkah polahnya mempengaruhi seisi rumah.

5. 'Nanti Ibu bilangin Ayah'

Sistem 'reward and punishment' jadi cara untuk bisa membuat anak disiplin. Ibu kadang harus menunggu ayah untuk mendisiplinkan anak. Hanya saja jika harus menunggu anak bakal lupa semua yang sudah dia lakukan.

Sebaiknya ibu mau tegas dan berkata,'HP kamu Ibu simpan dulu, sekarang kerjakan PR.'

Agar hukuman efektif, hukuman harus segera dilaksanakan atau dia tidak akan memahami hubungan antara perilakunya dan respons Anda. Buat hukuman tetap masuk akal, adil, dan instan.

Komentar