Bahaya Mengintai Jika Melakukan Anal Seks

Predator seksual Reynhard Sinaga terbukti melakukan perkosaan dan pelecehan seksual pada banyak pria di Inggris. Reynhard melakukan anal seks pada korban-korbannya. Praktik anal seks ini memiliki sejumlah risiko dan bahaya.

Anal seks merupakan aktivitas seksual dengan memasukkan penis, jari, atau benda lainnya seperti vibrator ke dalam anus untuk mendapatkan kepuasan seksual. Karakteristik anus yang berbeda dengan vagina membuat anal seks rentan bahaya.

Berikut sejumlah bahaya melakukan anal seks.

1. Risiko terkena infeksi bakteri meningkat
Anus merupakan saluran pembuangan tinja atau feses sehingga terdapat banyak kotoran di bagian tersebut. Kondisi ini meningkatkan risiko terinfeksi bakteri pada kulit.

2. Dapat terkena infeksi menular seksual (IMS)
Anal seks juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit infeksi menular seksual. Hal ini terjadi karena gesekan kulit saat hubungan anak membuat kulit lebih mudah sobek, sehingga peluang terkena IMS juga lebih besar. Beberapa penyakit IMS diantaranya klamidia, gonore, hepatitis, HIV, dan hepatitis, HIV, dan herpes.

Dikutip dari Medical News Today, data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menunjukkan anal seks merupakan perilaku seksual tertinggi untuk penularan HIV dibandingkan praktik seks lain.

3. Kulit mudah luka
Anus tidak memiliki sel yang dapat menciptakan pelumas alami seperti vagina. Lapisan pada rektum juga lebih tipis dari vagina. Kondisi ini meningkatkan risiko luka karena gesekan di anus dan rektum.

Gesekan itu juga lebih sakit dibandingkan berhubungan vaginal.

4. Membuat wasir memburuk
Anal seks dapat membuat wasir atau hemorrhoids memburuk. Wasir atau hemorrhoids merupakan area pembuluh darah di dalam dan di luar rektum. Melakukan anal seks dapat mengiritasi wasir sehingga menyebabkan kondisi pembuluh darah ini gatal, pendarahan, dan nyeri.

Komentar