Inilah Alasan Garuda Cerai Dengan Sriwijaya



Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk buka suara mengenai kabar perceraian dengan PT Sriwijaya Air. Kabar perceraian terkuak lantaran pesan Direktur Pemeliharaan & Layanan Garuda Indonesia, Iwan Joeniarto mengenai hubungan bisnis dengan Sriwijaya tersebar ke awak media.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan menjelaskan, pesan atau surat itu sebenarnya ditujukan ke perusahaan pembiayaan (lessor) yang mempertanyakan hubungan dengan Sriwijaya.

"Sebenarnya itu memang informasi kepada lessor. Jadi lessor nanya ke kita, bagaimana kerja sama kita dengan Sriwijaya. Penjelasan itu kita sampaikan bahwa ya kaitan hubungan sama lessor itu menjadi tanggung jawab sendiri oleh Sriwijaya," ujarnya.

Lalu, Ikhsan mengungkapkan, kerja sama Garuda dengan Sriwijaya sebenarnya untuk mengamankan piutang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tak lain perpanjangan tangan negara. Tanpa menyebut besarannya, Ikhsan mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan negosiasi supaya Sriwijaya membayar utangnya.

"Ya poinnya gini kita masuk kerja sama Sriwijaya mengamankan piutang negara lah ya, berhutang ke negara. Pertamina, BNI, Gapura, GMF kita mengamankan itu. Sekarang kita sedang negosiasi, harapan kita mereka itikad menyelesaikan itu, utang-utang itu institusi negara itu," jelasnya.

Bagaimana nasib kerjasamanya? Ikhsan menuturkan hingga saat ini belum ada putusan final apakah kerja sama berhenti atau lanjut kembali.

"Jadi sebenarnya belum bisa bilang finalnya sih, ya kita harapkan itikad baik atas itu, utang-utang kepada negara tadi," ungkapnya.

Sebagai informasi, pesan yang ditujukan ke lessor itu mengungkap kerja sama manajemen antara Sriwijaya Air dan PT Citilink Indonesia yakni anak usaha Garuda Indonesia. Dijelaskan, karena keadaan dan beberapa hal yang belum diselesaikan oleh kedua pihak maka Sriwijaya Air melanjutkan bisnis sendiri.

"Dengan demikian, Sriwijaya tidak akan lagi menjadi anggota Garuda Indonesia Group," kata Iwan Joeni.

Komentar